DEKANDIDAT.ID – Warga Duren Jaya Kota Bekasi Timur punya cara untuk tahu visi-misi dan program calon walikota yang akan dipilihnya. Salah satunya, dengan mengundang Tri Adhianto, kandidat nomor urut 3, untuk datang ke kampungnya, Selasa (15/10).
Di lingkungan para warga tinggal, tepatnya di Jalan Ampera Gang Dukuh Kelurahan Duren Jaya Bekasi Timur, Tri yang populer dengan tagline Bekasi Keren ini dicecar berbagai pertanyaan kritis. Termasuk, aneka curahan hati (curhat) warga tentang berbagai hal.
Diantara isu yang mengemuka di lokasi acara bertema “Warga Bertanya Pak Tri Menjawab”, adalah soal sulitnya lapangan kerja, masalah kebersihan, nasib guru honorer, guru ngaji, sampai ke urusan tukang ojek yang menginginkan mendapat BPJS Ketenagakerjaan.
Aneka pertanyaan itu muncul, sebagaian dalam bentuk curhatan, karena warga yang hadir juga terdiri dari berbagai latar belakang dan profesi. Ada guru ngaji, petugas kebersihan, ojek online, pengurus Posyandu, serta pengurus Karang Taruna.
Menurut Mpok Mia (43 thn), kordinator acara tersebut, apa yang dilakukannya bersama sekitar 100 warga itu didasari keingintahuan mereka terhadap sejumlah program calon walikota. Yang paling utama, mereka ingin kenal lebih dekat sosok Tri Adhianto.
“Alhamdulillah, setelah bertatap muka langsung, bukan hanya saya, tapi seluruh warga sangat senang dan puas, baik karena kehadirannya, maupun karena seluruh pertanyaan warga dan curhatannya didengar dan direspon baik oleh Pak Tri,” ungkap Mpok Nia.
Respon senada disampaikan Ridwan (37 thn), warga yang tinggal di RT 05. Dalam penilaiannya, Tri Adhianto itu ternyata sosok pemimpin yang bukan saja pintar dan cerdas, juga orang yang sangat sederhana, merakyat, santun dan peduli.
Atas dasar sejumlah penilaian itulah, kata Ridwan, seluruh warga Duren Jaya, langsung menyatakan dukungannya kepada Tri Adhianto sebagai walikota Bekasi. Karena seluruh syarat utama untuk menjadi pemimpin di Kota Bekasi sudah terpenuhi.
Sementara itu Tri Adhianto kepada awak media mengaku sangat terharu atas dukungan spontan warga kepada dirinya. Termasuk, sangat senang bisa mendengar aneka curhatan warga. Hal ini penting untuk dijadikan bahan kebijakan saat terpilih nanti.
“Jujur, saya senang sekali diundang warga ke sini. Apalagi, saya merasa dapat tambahan amunisi saat warga menghujani saya berbagai pertanyaan kritis. Termasuk, aneka curhatannya. Ini sangat penting untuk saya ketahui,” katanya.
Namun begitu, kata Tri, yang jauh lebih penting dari itu adalah kesungguhan dirinya menjadikan semua yang ditanyakan, dicurhatkan dan dipesankan warga sebagai amanah yang harus dijaga. Dan tak boleh dikhianati.
Di akhir acara, Tri juga diundang makan bersama beralaskan daun pisang. Dari raut wajahnya, Tri tampak sangat menikmati nasi liwet yang sudah berada didepannya. Dia pun langsung menyantapnya.
Sebagai bentuk penghormatan kepada yang lebih tua, Tri juga mendekati dua orang lansia berusia sekitar 80 tahunan untuk diambilkan nasi dan secara simbolis menyuapinya dengan penuh kasih sayang. Salah satunya bernama Iroh (86 thn).
“Saya merasa tidak afdol, jika saya tak mengajak Mak Iroh, seorang ibu yang hadir di antara kita. Buat saya, Mak Iroh sudah saya anggap sebagai ibu saya, sebagai sosok yang harus dihormati dan disayangi. Beliau adalah wanita hebat, Dia datang ke sini hanya ingin ketemu saya,” ujarnya dengan wajah berbinar.