DEKANDIDAT.ID – Kalau tak ingin kehilangan kepercayaan publik yang begitu tinggi, Presiden Prabowo Subianto harus mengambil langkah cepat dan tegas terhadap menterinya, jika dinilai gagal. Temuan survei LSI Denny JA terkini, kesukaan publik terhadap Prabowo di tingkat yang premium, yakni 90.5%. Tingkat kesukaan publik terhadap karakter personal Prabowo naik dari 83.5% di Januari 2023, dan 82.7% di Juli 2023.
“Saat ini kesukaan publik terhadap Prabowo di tingkat yang premium, yakni 90.5%. Kalau tak ingin tingkat kesukaan publik terhadapnya menurun, Prabowo harus mengambil langkah cepat dan tegas terhadap menterinya, jika dinilai gagal dalam menjalankan tugasnya. Kalau publik menilai kinerja menterinya gagal, Prabowo harus segera mengambil tindakan,” kata Peneliti Senior LSI Denny JA, Ardian Sopa, Selasa (22/10) siang, di Rawamangun, Jakarta Timur.
Dia menambahkan, kabinet besar pada akhirnya akan menjadi bencana kalau kinerjanya tidak efektif. “Perlu keahlian memenejerial kabinet yang besar. Menteri Prabowo juga harus pandai memenejerial kementerian yang menjadi tanggung jawabnya.”
Sopa mengingatkan, khusus untuk kementerian baru, diharapkan tidak asal mengambil pegawai. Dia juga mengusulkan, jika kementerian baru belum memiliki kantor, kantor kementerian yang sebelumnya diwacanakan bisa disewakan atau untuk hal lain, bisa dialihkan ke kementerian baru tersebut.
“Sementara kementerian lama yang kantornya sudah jadi di IKN, bisa segera pindah ke IKN,” terangnya.
Menyoal gebrakan yang dilakukan Gibran, melakukan blusukan meninjau proyek pembangunan MRT Tahap 2, dua hari setelah pelantikannya sebagai wakil presiden, Sopa mengatakan, semuanya terpulang pada publik.
“Apakah blusukan yang dilakukan Gibran, mengikuti gaya ayahnya, mantan Presiden Jokowi akan disukai atau tidak, terserah publik. Mungkin ada sebagian publik yang tak suka dengan apa yang dilakukan Gibran. Namun publik sebagian publik lain justru suka dengan apa yang dilakukan Gibran,” jelasnya.
Tantangan Utama Prabowo
Survei LSI juga menemukan, ada dua isu ekonomi yang menjadi tantangan utama Presiden RI Prabowo Subianto. Pertama soal lapangan kerja.
“Sebanyak 65 persen masyarakat menyatakan pekerjaan semakin sulit didapatkan. Tentu ini jadi tantangan utama pemerintah ke depan bagaimana menciptakan lapangan kerja lebih luas,” ujar Sopa yang juga menjabat sebagai Direktur SIGI LSI Denny JA
Ardian mengatakan, hasil survei juga menunjukkan bahwa 64 persen masyarakat menyatakan pemenuhan kebutuhan pokok semakin sulit.
“Jadi dalam isu ekonomi kebutuhan pokok menjadi tantangan daripada pemerintahan ke depan,” ujarnya.
Selain isu ekonomi, Ardian mengatakan, berdasarkan data Economist Intelligence Unit, terdapat penurunan indeks demokrasi sebesar 0,18 poin sehingga peringkat Indonesia turun menjadi 56 dari sebelumnya 54.
Sementara berdasarkan data Transparency International, indeks persepsi korupsi stagnan di angka 34 dengan peringkat yang mengalami penurunan dari 110 menjadi 115.
“Jika Prabowo mampu menjawab tantangan itu, maka semakin tinggi tingkat kesukaan masyarakat, yang berujung terhadap approval rating Presiden Prabowo yang tinggi,” tukasnya.
“Kalau Prabowo tak bisa mengatasi kedua tantangan tersebut, akan berpengaruh pada tingkat kesukaan publik terhadap dirinya.”
LSI Denny JA melakukan survei nasional pada tanggal 26 September – 3 Oktober 2024 di semua provinsi di Indonesia, dengan wawancara tatap muka (face-to-face interview) menggunakan kuesioner terhadap 1200 responden.
Margin of error (MoE) survei ini sebesar +/- 2.9%. Selain survei, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif berupa indepth interview, FGD, dan analisis media untuk memperkuat analisa.