DEKANDIDAT.ID – Kalau tak ada blunder besar, pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran, besar kemungkinan akan memenangkan pertarungan Pilpres 2024. Demikian hasil survei terkini Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, yang dirilis Senin (11/12) siang, di Jakarta.
“Jika tidak ada blunder yang besar di kubu Prabowo-Gibran di sisa waktu menuju Februari 2024, besar kemungkinan Prabowo tidak pensiun dan naik gunung. Kini Prabowo-Gibran di ambang kemenangan. Selisih elektabilitasnya di atas 18% terhadap semua kompetitor,” kata Peneliti Senior LSI Denny JA, Ardian Sopa, Senin, di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur.
Menyoal Gibran yang sempat dua kali salah menyebutkan asam folat menjadi asam sulfat, menurut Sopa bukanlah blunder besar.
Salah sebut itu terjadi saat Gibran tampil di acara Diskusi Ekonomi Kreatif yang digelar di Jakarta Selatan, Minggu (3/12). Potongan video ucapan Gibran itu pun viral di media sosial lantaran asam sulfat dinilai cukup berbahaya bagi tubuh.
“Lalu ketika hamil harus dicek, misalnya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi nggak,” ucap Gibran ketika itu.
Kejadian kedua, saat Gibran menghadiri acara ‘Gibran Mendengar, Santri Bicara’ yang digelar oleh pondok pesantren Asshiddiqqiyah, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten. Gibran juga mengatakan asam sulfat untuk ibu hamil.
Sementara itu elektablitas pasangan terkini Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Periode survei digelar selama 20 November-3 Desember 2023 dengan melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1.200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9%.
Survei dilakukan wawancara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner. Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisis dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.
Berdasarkan hasil survei simulasi kertas suara pemilu pilpres akhir November 2023, Prabowo-Gibran tertinggi di angka 42,9%. Posisi kedua Ganjar-Mahfud di angka 24,9%. Posisi ketiga Anies-Muhaimin 24,0%.
Sopa menambahkan, untuk memenangkan satu putaran, Prabowo-Gibran hanya membutuhkan 7,2% suara. “Prabowo-Gibran untuk menang pemilu dalam satu putaran butuh tambahan suara sebanyak 7,2%.
“Prabowo-Gibran untuk menang pemilu dalam satu putaran butuh tambahan suara sebanyak 7,2%, sedangkan Ganjar-Mahfud untuk masuk ke putaran kedua butuh tambahan 8,4% sementaraAnies-Muhaimin untuk masuk putaran kedua butuh tambahan 9,3%,” jelasnya.
Ardian membeberkan head to head dari ketiga pasangan, “Head to head Prabowo-Gibran vs Ganjar-Mahfud menempatkan Prabowo-Gibran unggul telak di atas 20%. Elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,2%. Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 31%.”
“Head to head Prabowo-Gibran vs Anies-Muhaimin juga menempatkan Prabowo-Gibran unggul telak di atas 20%. Elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 56,2%. Elektabililtas Anies-Muhaimin sebesar 28,0%.”
“Dilihat secara tren, elektabilitas Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin terus naik, sedangkan Ganjar-Mahfud turun,” tukas Sopa.
Ardian membandingkan hasil survei ketiga pasangan capres-cawapres dalam 3 survei terakhir versi LSI Denny JA. Pada survei Oktober, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 36,8%, survei awal bulan November elektabilitasnya naik menjadi 40,3%, dan survei akhir November naik kembali ke angka 42,9%.
Begitu juga dengan elektabilitas Anies-Muhaimin, terdapat tren kenaikan. Pada survei Oktober, elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 17,2%, survei awal November elektabilitasnya naik menjadi 20,3%, dan survei akhir November naik kembali 24,0%.
“Sebaliknya, elektabilitas Ganjar-Mahfud sedang mengalami tren negatif. Elektabilitas pada Oktober 2023 masih di angka 35,3%, survei awal November elektabilitasnya menurun ke angka 28,6% dan survei akhir November turun kembali ke angka 24,9%,” tutupnya.