DEKANDIDAT.ID – Sebanyak 246 pecatur dari enam negara ikut meramaikan , 16-20 November, di Gedung Serbaguna, Senayan, Jakarta. Keenam negara yang menampilkan pecaturnya adalah Rusia, Vietnam, Singapura, Australia, Maldives, dan tuan rumah Indonesia.
Menurut Ketua Panitia Turnamen yang juga Sekjen PB Percasi, Hendry Hendratno, penyelenggaraan turnamen kali ini, fokus pada kualitas. “Turnamen ini mempertandingkan 2 kategori, yakni Kategori Open (pecatur yang memiliki elo rating di atas 2.000) dan Kategori Challengger (pecatur yang elo ratingnya di bawah 2.000 atau tak memiliki elo rating,” jelas Hendry, Sabtu (16/11) siang, di Gedung Serbaguna, Senayan, Jakarta.
Turnamen yang akan mempertandingkan catur klasik sembilan babak, memperebutkan hadiah total Rp155 juta, dengan rincian juara 1 Kategori Open meraih hadiah Rp 20 juta, disusul juara kedua dan ketiga dengan Rp12 juta dan Rp8 juta. Sementara untuk Kategori Challengger, juara 1,2, dan 3, masing-masing meraih hadiah Rp10 juta, Rp7,5 juta, dan Rp5 juta.
Untuk Kategori Open, pacatur hingga peringkat ke-30 masih berhak mendapat hadiah, sedangkan di Kategori Challengger, pecatur yang berhak meraih hadiah hingga peringkat 40.
FIDE Rate Chess Tournament kali ini merupakan yang keempat kalinya digelar atas kerjasama PT JAPFA dan PB Percasi.
Adapun registrasi untuk peserta dengan elo rating 2200 – 2399 sebesar Rp100.000, peserta dengan elo rating 2000 – 2199, sebesar Rp 150.000, elo rating di bawah 2000, sebesar Rp.200.000, dan pecatur yang memiliki ID FIDE dikenakan biaya Rp170.000, sedangkan pecatur dengan elo rating di atas 2400 tidak dikenakan biaya.
Tahun ke-24
“Ini merupakan tahun ke-24, JAPFA berkolaborasi dengan PB Percasi. PB Percasi sangat berterima kasih sekali kepada PT JAPFA yang terus mendukung olahraga catur di Tanah Air. Dan mudah-mudahan JAPFA akan terus membantu PB Percasi dalam upaya mencetak pecatur handal yang bisa mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah internasional,” kata Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto.
Pada kesempatan tersebut, Utut Adianto merasa geram terhadap pihak Setneg yang dirasa terlalu mahal menyewakan Gedung Serbaguna untuk kepentingan olahraga. “Kami menggelar turnamen tak mencari untung. Karenanya kami memohon agar Setneg tak memasang harga mahal ketika kita menyewa tempat ini untuk menggelar turnamen,” tegasnya.
Utut juga merasa geram kepada Kemenpora yang hanya mengirimkan staf ahli atau perwakilannya setiap kali PB Percasi menggelar turnamen. “Dari enam menteri olahraga, menterinya nggak ada yang pernah datang ketika kami undang. KONI Pusat juga begitu. Lain kali, kalau disuruh datang ke acara catur, bapak-bapak dari Kemenpora dan KONI Pusat, tak perlu membacakan sambutan yang sudah disiapkan. Bapak-bapak bicara saja sesuai keinginan bapak,” geram Utut.
Berbicara soal catur klasik, Utut Prihatin atas prestasi pecatur Indonesia yang belakangan ini tertinggal dari pecatur negara lain untuk catur klasik. “Selama ini, yang kita selenggarakan turnamen catur kilat, catur cepat, yang pertandingannya cuma sehari. Sementara catur klasik kita rontok. Karenanya, mulai saat ini Percasi akan menggalakkan turnamen catur klasik.”
Pada kesempatan terpisah, Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs JAPFA mengungkapkan, selama ini para pecatur tanah air harus bertanding ke luar negeri untuk berburu atau menambahkan elo rating mereka. “Dengan adanya turnamen Fide Rated ini, diharapkan dapat membuka kesempatan bagi lebih banyak pecatur tanah air untuk meraih prestasi sekaligus meningkatkan elo rating mereka.”
Pria yang akrab disapa Dada ini menambahkan, diselenggarakannya JAPFA FIDE Rated Chess Tournament 2024, merupakan wujud konsistensi JAPFA selama lebih dari 24 tahun dalam membesarkan olahraga catur di Tanah Air.
Sementara itu Artsanti Alif dari PT JAPFA berharap, kolaborasi antara PT JAPFA dengan PB Percasi akan terus berlanjut. “Sekarang kita sudah 24 tahun bekerjasama mengembangkan olahraga catur di Tanah Air. Mudah-mudahan hubungan baik ini akan terus berlanjut dan membuahkan hasil yang baik bagi perkembangan olahraga catur di Tanah Air,” tukasnya.
Dia menambahkan, melalui JAPFA Foundation, PT JAPFA telah melakukan program JAPFA For Kid di 98 Sekolah Dasar yang melibatkan sekitar 15.000 peserta. “Program ini sudah jalan. Mudah-mudahan memberikan hasil yang maksimal.”