DEKANDIDAT.ID – Dewan Pembina Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi), Eka Putra Wirya sangat puas atas keberhasilan Budhidharma Nayaka menjuarai ‘2nd Percasi-SCUA FIDE Rated 2024’, untuk Ketegori Open, Minggu (3/3) petang, di Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA), Bekasi, Jawa Barat.
“Saya sangat senang Nayaka jadi juara. Ini Hebat. Kalau Nayaka kalah dari Maksum (FM Maksum Firdaus-elo rating 2183), itu berarti pembinaan kita tersendat-sendat,” ujar Eka Putra Wirya.
“Turnamen ini diikuti beberapa senior yang kuat di zamannya. Tapi saya senang pemenangnya masih muda. Artinya, regenerasi berjalan dengan baik, hasil dari pembinaan selama ini,” lanjutnya.
Nayaka yang merupakan siswa kelas 3, SMAN Malang, tampil tak terkalahkan. Dari sembilan babak yang dimainkan, Dia tampil perkasa dengan mengemas 8 poin kemenangan. Peringkat kedua diraih FM Kemas Ade Krisna (1980) dengan 7 poin kemenangan dan Supriyono Eko (2143) di posisi ketiga.
“Nayaka sudah dua kali menjadi juara di turnamen ini. Kalau nanti dia menang lagi, hadiahnya piala yang besar,” lanjut Eka berseloroh.
Atas keberhasilan Nayaka, Eka berjanji akan mengirimkan atlet PON Jatim ini, ke berbagai turnamen lain. “Saya berharap para pecatur tak memberi angka kepada lawannya, hanya karena teman sekamar atau teman dekat. Mereka harus tampil habis-habisan,” tegas Eka.
“Kalau ingin sukses, pecatur harus diberi target. Kalau kalah sekarang, tak apa-apa. Besok belajar lagi.”
Dia juga berjanji akan menyelenggarakan banyak turnamen di masa mendatang. Apalagi jika Museum Catur Indonesia telah rampung didirikan. “Diperkirakan sekitar lima bulan lagi, Pembangunan Museum Catur kelar.”
Partai Tersulit
Sementara itu Nayaka (2137) yang berhasil menggondol hadiah Rp8 juta, mengaku partai melawan FM Maksum Firdaus menjadi yang terberat. “Ini merupakan partai tersulit. Sejak awal pertandingan, saya dibuat tak nyaman. Dia mainnya cepat. Sampai langkah belasan, saya masih di bawah tekanan. Tapi selanjutkan saya mulai percaya diri dan bisa memenangkan pertandingan,” ucap Nayaka yang pekan depan akan mengikuti Turnamen Catur Piala Ketua MPR RI.
Saat menghadapi FM Maksum, Nayaka yang memegang buah putih memulai pertandingan dengan pembukaan Rossolimo. “Saya senang bisa menang,” tukasnya yang saat ini cita-citanya hanya ingin meraih gelar Fide Master (FM).
Nayaka merupakan salah satu pecatur pelatnas yang digembleng di Sekolah Catur Utut Adianto. “Setiap harinya saya sekolah online. Meskipun di pelatnas, kita diberi kebebasan. Boleh main hp,” tukasnya dengan wajah berseri.
Selain kategori Open, SCUA FIDE Rated 2024 yang berlangsung 28 Februari – 3 Maret, juga mempertandingkan dwitarung antara WIM Dita Karenza vs WIM Laysa Latifah yang dimenangkan Laysa dengan meraih 5 poin dari 6 babak yang dimainkan.
Pada dwitarung lainnya, WCM Cecilia Natalie Liuviann sukses mengandaskan WFM Samantha Edithso, sedangkan dwitarung yang mempertandingkan antara CM Fabian Glen Mariano vs FM Satria Duta Cahaya, dimenangkan Fabian Glen berkat 4 poin yang diraihnya.
Turnamen berhadiah total Rp33.750 diikuti oleh 103 pecatur dari enam negara yakni, Australia, Uzbekistan, Myanmar, Finlandia, Malaysia, dan Indonesia selaku tuan rumah.