SCUA Bekasi Gelar Turnamen Catur ‘Perang Bintang’

  • Bagikan

DEKANDIDAT.ID – Sebanyak 59 pecatur tampil di Perang Bintang 2022, 11-15 Desember, di Sekolah Catur Utut Adianto, Bekasi, Jawa Barat. Mereka akan tampil di empat kategori, yakni U-12 Open (25 orang), U-20 Open Putra (21 Orang), U-20 Open Putri (8 orang), dan Kategori Khusus (4 orang).

Perang Bintang yang menyediakan hadiah total sebesar Rp15 juta, akan berlangsung selaman sembilan babak, dengan menggunakan Sistem Swiss

Menurut Ketua Panitia Perang Bintang, IM Anjas Novita berharap, para pecatur yang nantinya tampil sebagai juara, adalah calon pecatur masa depan Indonesia, sebagai penerus Legenda Hidup Pecatur Indonesia, GM Utut Adianto.

“Diharapkan mereka yang tampil sebagai juara di Perang Bintang kali ini, akan menjadi penerus Legenda Hidup Catur Indonesia, GM Utut Adianto,” tutur Anjas.

Kawah Candradimuka

GM Utut Adianto yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) mengatakan, ajang Perang Bintang merupakan Kawah Candradimuka bagi pecatur Indonesia untuk menguji ilmunya.

“Perang Bintang merupakan Kawah Candradimuka bagi pecatur yang bertarung di sini. Konsep Perang Bintang adalah mengadu ilmu. Perang Bintang bukan untuk mencari juara. Tapi melalui Perang Bintang ini, para pecatur bisa dilihat kemampuan sesungguhnya,” tandas Utut.

“Saya telah menugaskan GM Susanto Megaranto untuk mamantau para pecatur muda yang ke depannya memiliki peluang menjadi pecatur hebat,” lanjutnya.

Sementara itu Ketua Dewan Pembina PB Percasi, Eka Putra Wirya meminta para pecatur muda tetap bersemangat dan menunjukkan tekadnya sebagai pecatur hebat.

Pak Eka, begitu gemas karena kualitas pecatur Indonesia kalah jauh dibandingkan Vietnam, India, dan negara pecahan Uni Soviet.

“Kita harus punya semangat untuk bersaing dengan pecatur luar negeri. Kalau kalah, latiha, latihan, dan latihan. Jangan begitu kalah, merasa nggak ada apa apa. Kalah itu masalah. Kuncinya adalah berlatih serius. Dengan berlatih serius, kita bisa menghadapi siapa pun,” tegas, Eka.

“Pecatur jangan hanya memikirkan hadiah. Kalau ada turnamen, yang pertama ditanya, berapa besar hadiahnya. Itu tidak boleh. Saya senang melihat semangat Aditya (Aditya Bagus Arfan), begitu tahu ada Perang Bintang, dia langsung daftar. Tidak memikirkan berapa besar hadiahnya,” puji Eka.

 

Total Views: 75 ,
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *